Tuesday 22 May 2012

Takhrij dan Langkah-langkahnya

Takhrij menurut lughah berarti   التوجيه (menghadapkan/menjelaskan), التدريب   (melatih/meneliti),  الاستنباط (mengeluarkan).
      Adapun menurut istilah adalah
      الدلالة على موضع الحديث في مصادر الاصلية التي اخرجته بسنده ثم بيان مرتبته عند الحاجة
    Penunjukkan pada tempat hadits dalam sumber-sumber aslinya yang dijelaskan sanadnya dan martabatnya sesuai dengan keperluan.
      Selain dari itu takhrij dapat berarti :

Al-Mizan Fi Tafsir Al-Qur'an

A. Biografi Ath-Thabathaba’I (1903-1981 M)
Sosok kita yang satu ini adalah seorang mufasir dan filsuf besar. Di antara karya qurani beliau yang paling berharga adalah Tafsir Al-Mizan, yang menjadi salah satu rujukan tafsir kontemporer paling populer. Kitab tafsir ini merupakan salah satu kitab paling komplit dari sisi metode dan muatan. Berikut biografi mufasir besar ini yang ditulis langsung oleh beliau pada awal-awal tahun 1341 Hijriah Syamsiah.
Nama lengkap beliau adalah Muhammad Husain Thaba’thabai, lahir di kota Tabriz pada tahun 1281 H di tengah-tengah keluarga pecinta ilmu. Pada usia lima tahun beliau ditinggal oleh ibunda tercintanya dan tiga tahun setelahnya beliau menjadi yatim piatu, karena ditinggal ayahnya. Mengingat keluarga beliau termasuk keluarga yang mampu, kondisi kehidupannya tetap berjalan dan dengan bantuan seorang wakil (pengasuh) beserta istrinya yang telah ditunjuk oleh ayahnya, beliau meneruskan roda kehidupan yang mesti dilakoni.

Tak lama setelah kepergian ayah, beliau dikirim ke sebuah madrasah dan akhirnya digembleng oleh seorang guru privat yang selalu datang ke rumahnya.

Biografi Hasan Al Banna


Hasan Al Banna dilahirkan di desa Mahmudiyah kawasan Buhairah, Mesir tahun 1906 M. Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna adalah seorang ulama fiqh dan hadits. Sejak masa kecilnya, Hasan al Banna sudah menunjukkan tanda-tanda kecemerlangan otaknya. Pada usia 12 tahun, atas anugerah Allah, Hasan kecil telah menghafal separuh isi Al-Qur'an.
Sang ayah terus menerus memotivasi Hasan agar melengkapi hafalannya. Semenjak itu Hasan kecil mendisiplinkan kegiatannya menjadi empat. Siang hari dipergunakannya untuk belajar di sekolah.

mau dapat penghasilan gratis? klik di bawah ini !

readbud - get paid to read and rate articles